SEJARAH
Universitas Sebelas Maret sendiri didirikan pada tanggal 11 Maret 1976, berdasarkan Surat Keputusan Presiden No. 10 / 1976. Saat itu bernama Universitas Negeri Surakarta Sebelas Maret, dan kemudian diubah menjadi Universitas Sebelas Maret atau disingkat UNS. Universitas Sebelas Maret awalnya hasil penggabungan dari beberapa perguruan tinggi di Kota Surakarta, antara lain Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Negeri Surakarta, Akademi Administrasi Niaga (AAN) Surakarta, Sekolah Tinggi Olah Raga (STO) Negeri Surakarta, Fakultas Kedokteran Perguruan Tinggi Pembangunan Nasional (PTPN) Veteran Cabang Surakarta dan Universitas Gabungan Surakarta (UGS).
LAB
Untuk menunjang sistem pembelajaran, Program Studi mengembangkan beberapa laboratorium atau studio dan workshop, antara lain: studio perancangan, studio gambar, lab komputer, lab pewarnaan sintetis, dan lab pewarnaan alam, workshop batik, workshop tenun, dan workshop nir-tenun. Untuk kebutuhan literature, mahasiswa Program Studi Kriya Tesktil memanfaatkan koleksi pustaka Universitas. Selain laboratorium di dalam kampus (in door), mahasiswa juga dapat memanfaatkan laboratorium out door (di luar kampus), terutama terkait dengan kebutuhan kegiatan praktikum-praktikum ataupun kegiatan tambahan wawasan menyangkut bahan, teknik, dan proses dapat dicukupi yang tidak dapat dicukupi oleh internal. Beberapa titik hotspot di sekitar fakultas memberikan kemudahan bagi mahasiswa untuk mengakses internet. Untuk mewadahi kenyamanan mahasiswa disediakan beberapa titik shelter di sekitar area fakultas.
PROGRAM STUDI
Program Studi Kriya Seni/Tekstil berdiri pada tahun 1978 dengan nama Studio Tekstil. Kedudukan Program Studi Kriya Seni/Tekstil pada Fakultas Seni Rupa dan Desain, serta berada di dalam sebuah universitas, maka Program Studi Kriya Seni/Tekstil memposisikan dirinya menjadi laboratorium pemikiran dan praksis tempat para mahasiswa calon desainer tekstil maupun kriyawan tekstil melakukan eksperimentasi estetik, teknik, maupun pengujian dan mempertanggungjawabkan hasilnya secara objektif dengan parameter ilmiah yang jelas. Berdasarkan wilayah praksis tersebut Program Studi Kriya Seni/Tekstil mengembangkan penciptaan tekstil dengan mengintegrasikan pendekatan teknologi (dengan beragam teknik dan media)”, sains (pengembangan pengetahuan) dan seni (pengembangn perupaan dan estetis). Di samping itu, sebagai sebuah lembaga akademik, Program studi Kriya Seni/Tekstil juga mengembangkan dirinya sebagai pusat riset dan kajian-kajian teoritik tekstil Nusantara.
Visi
Program Studi Kriya Seni/Tekstil sebagai pusat penciptaan dan pengkajian kriya tekstil yang mempunyai peran strategis dalam pelestarian dan revitalisasi tekstil tradisi Nusantara serta pengembangannya ke arah tekstil kekinian.
Misi
- Mengembangkan keilmuan kriya tekstil dalam dimensi kultural dan spiritual tanpa meninggalkan nilai-nilai budaya lokal.
- Meningkatkan kemampuan pengkajian dan penciptaan kriya tekstil dengan mengembangkan wacana, gagasan, estetis dan metode agar mampu bersaing dalam percaturan budaya global.
- Menerapkan sikap kritis, reflektif, dan terbuka terhadap pergeseran paradigma keilmuan, teknologi, dan keprofesian dalam bidang tekstil.
Sasaran dan Tujuan
Berdasarkan Visi-Misi tersebut di atas, maka Program Studi Kriya Seni/Tekstil mempunyai tujuan menghasilkan lulusan (sarjana) yang mampu :
- Menciptakan dan mengekspresikan beragam gagasan ke dalam bentuk karya tekstil.
- Mengkaji beragam fenomena kriya tekstil tradisi dan modern secara kreatif, inovatif, dan profesional.
- Melestarikan khasanah tekstil Nusantara secara etis dan akademis.
- Mengelola beragam kegiatan kriya tekstil dalam era industri kreatif.
Kompetensi Lulusan
Kompetensi utama lulusan Program studi Kriya Seni/Tekstil adalah Sarjana Tekstil yang mempunyai kompetensi dalam :
- Praktisi Kriya Seni
- Wirausahawan
- Tenaga Pendidik
MASUK PTN
